Indonesia menunjukkan performa ekonomi yang solid dengan mencatatkan surplus neraca perdagangan selama 56 bulan berturut-turut hingga Desember 2024, meskipun terdapat tantangan global yang signifikan. Pada Desember 2024, surplus neraca perdagangan mencapai 2,2 miliar dolar AS, didukung oleh ekspor nonmigas seperti bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewani nabati, serta besi dan baja. Secara tahunan, surplus perdagangan Indonesia mencapai 31,04 miliar dolar AS dengan total ekspor sebesar 264,7 miliar dolar AS dan impor 233,66 miliar dolar AS.
Ekspor Indonesia ke lima negara anggota BRICS (China, India, Brasil, Rusia, dan Afrika Selatan) memberikan kontribusi besar dengan nilai 84,37 miliar dolar AS atau 33,91 persen dari total ekspor nonmigas. Ekspor terbesar adalah ke China (60,22 miliar dolar AS), terutama pada sektor besi dan baja, bahan bakar mineral, serta nikel. Sementara itu, India menjadi pasar kedua terbesar dengan komoditas utama bahan bakar mineral dan minyak hewani.
Namun, meski mencatatkan surplus perdagangan, pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi melambat pada 2025. Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi berada pada kisaran 4,7–5,5 persen, sedikit lebih rendah dari prakiraan sebelumnya. Penurunan ini dipengaruhi oleh melemahnya permintaan global, terutama dari mitra dagang utama, serta lemahnya konsumsi rumah tangga dan investasi swasta.
BI optimis bahwa Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) tetap sehat pada 2025, dengan defisit transaksi berjalan yang terjaga di kisaran 0,5–1,3 persen dari PDB. Cadangan devisa pada akhir 2024 mencapai 155,7 miliar dolar AS, setara dengan pembiayaan 6,5 bulan impor, yang menunjukkan ketahanan ekonomi Indonesia di tengah ketidakpastian pasar global.
Untuk menghadapi tantangan ini, BI dan pemerintah mendorong akselerasi transformasi ekonomi melalui kebijakan stimulus fiskal, digitalisasi pembayaran, dan penguatan sektor-sektor strategis. Dengan langkah ini, Indonesia diharapkan mampu menjaga momentum pertumbuhan dan memperkuat daya saingnya di pasar global.
Sumber Gambar: Bisnis/Abdullah Azzam
Referensi: Antara